Senin, 02 Februari 2015

Revolusi Rusia



Revolusi Rusia
1.  Latar Belakang
Sebab Umum :
a.       Pemerintaahan Tsar (Nicolas II) yang reaksioner.
Ketika negara-negara lain mulai mengakui hak-hak politik bagi warga negaranya, Tsar Nicholas II masih enggan melakukan hal yang sama. Ia memang mengizinkan dibentuknya Duma (daerah perwakilan rakyat Rusia), namun keberadaannya hanya sandiwara belaka. Pemilihan anggota Duma dilakukan dengan pura-pura karena pada praktiknya, anggota Duma adalah orang-orang yang propemerintahan Tsar. Hasil-hasil rapat dan rekomendasi Duma kepada Tsar tidak pernah dihiraukan. Hal ini menyebabkan terjadinya pemberontakan oleh rakyat Rusia terhadap pemerintahan Tsar.
b.      Susunan pemerintahan Tsar yang buruk.
Pemerintahan pada masa Tsar Nicholas II tidak disusun secara rasional, melainkan atas dasar favoritisme. Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap untuk pemerintahannya, orang-orang yang dipilihnya untuk jabatan-jabatan pemerintahan hanyalah orang-orang yang disukainya. Dalam hal ini, Nicholas II sangat dipengaruhi oleh istrinya, Tsarrina Alexandra. Alexandra sendiri sangat dipengaruhi oleh seorang biarawan yang menyebut dirinya sebagai utusan Tuhan, Grigori Rasputin. Alexandra dan Rasputin adalah orang-orang yang sangat kolot dan benci terhadap segala macam paham baru.
c.       Kesenjangan ekonomi yang tinggi
Adanya perbedaan kehidupan antara Tsar dan para bangsawan dengan rakyat yang sangat mencolok. Tsar justru lebih mementingkan kehidupan pribadinya dibanding rakyatnya yang kini tengah menderita.
d.      Kebijakan tanah
Perubahan kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya menghasilkan perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir. Di luar mir, masih banyak tanah berukuran luas yang menjadi milik para tuan tanah, baik bangsawan maupun para kulak (petani-petani besar). Tanah-tanah ini dikerjakan oleh para petani kecil (buruh tani). Para buruh tani ini lalu berusaha menuntut tanah yang seharusnya menjadi miliknya, karena Tsar bersama para bangsawan Rusia hidup dalam kemewahan, sedangkan rakyat terutama kaum buruh dan petani hidup miskin dan menderita.
e.      Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar
Dalam revolusi pada tahun 1905, aliran-aliran yang menentang Tsar dapat ditindas, tetapi tidak lenyap. Mereka melakukan gerakan bawah tanah dan mengumpulkan kekuatan sambil menunggu kesempatan untuk kembali muncul. Aliran-aliran tersebut sebagai berikut.

1.      Kaum liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki Rusia menjadi kerajaan yang berundang-undang dasar.
2.      Kaum sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis serta pemerintahan yang modern dan demokratis. Kaum sosialis merupakan anasir yang revolusioner dan terbagi lagi atas dua aliran: Mensheviks (moderat atau sosial demokrat) dan Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai komunis). Golongan Mensheviks dipimpin oleh Georgi Plekhanou yang kemudian digantikan oleh Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks dipimpin oleh Lenin dan Trotsky.

Sebab Khusus :
a.       Korban perang yang besar dan bobroknya birokrasi Rusia
Ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak mempunyai tujuan perang yang tertentu. Rusia ikut perang karena terikat dan terseret oleh perjanjian-perjanjiannya dengan negara-negara lain, terutama yang tergabung dalam Triple Entente. Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I mendapat sambutan dingin dari rakyatnya. Peperangan yang tidak didukung oleh rakyat tentu menghasilkan kekalahan. Kekalahan-kekalahan besar Rusia (pertempuran di Tannenberg dan di sekitar danau-danau wilayah Masuri) semakin mengecewakan hati dan melenyapkan kepercayaan rakyat kepada Tsar. Rakyat mulai jemu pada peperangan dan menginginkan kedamaian.
b.      Bahaya kelaparan mengancam seluruh negeri
Lima belas juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan mereka harus dijamin penuh oleh negara. Sementara, banyaknya orang yang dikirim ke medan perang berakibat kurangnya tenaga kerja, baik dalam bidang industri maupun pertanian. Macetnya industri dan pertanian ini menimbulkan bahaya kelaparan sebab kurangnya bahan makanan. Perekonomian negara pun menjadi kacau balau.

2.  Proses Jalannya Revolusi
Revolusi Rusia Tahun 1905

Pada awal abad ke-20, industri dan pertanian di Rusia maju pesat. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintahan Tsar Nicholas II yang senantiasa memajukan perekonomian dengan jalan memajukan produksi pertanian dan memajukan industri. Namun, di lain pihak Tsar mengekang kehidupan politik rakyatnya. Sehingga muncul golongan buruh (proletar) yang menuntuk hak-hak politik rakyat.

Pada tahun 1898, George Plekkhanov mendirikan Partai Solodaritas Demokrat dengan pogramnya yang moderat, yaitu persamaan dalam hukum, kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul serta perbaikan nasib buruh dan petani. Diplomasi ini hendak dicapai dengan cara diplomasi politik dan pemogokan. Akan tetapi, kelompok radikanl dan partai ini menolak cara diplomasi politik (indirect action) dan menghendaki cara pemoogokan.

Selain peristiwa-peristiwa diatas, revolusi 1905 juga disebabkan oleh faktor-faktor lain, adapun penyebabnya adalah sebagai berikut :
a.       Keinginan rakyat akan pemerintah liberal
b.      Kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan reaksioner dari Tsar
c.       Adanya tuntutan perbaikan nasib kaum buruh dan tani
d.      Kekalahan Rusia dalam perang Rusia-Jepang ( 1904-1905 ) melemahkan pemerintah Tsar, sehingga kaum revolusioner melakukan pemberontakan
e.       Peristiwa Minggu Berdarah meluapkan semangat revolusioner


Revolusi Rusia Tahun 1917

Revolusi Rusia Februari 1917
Revolusi ini dimotori oleh orang-orang Kadet, Mensheviks, dan Bolsheviks. Tujuannya adalah untuk menggulingkan Tsar. Revolusi dimulai di Petrograd (sekarang Leningrad) berupa demonstrasi yang menuntut turunnya Tsar, diikuti oleh pemogokan di perusahaan-perusahaan. Tentara yang diperintahkan menembaki para pemogok dan demonstran berbalik menembaki opsir-opsirnya sendiri. Revolusi berdarah pun meletus. Tsar ditawan dan dipaksa turun takhta.

Usai revolusi, pemerintahan sementera dibentuk. Kaum Kadet memegang pimpinan. Akan tetapi, kaum Kadet tidak mengadakan perubahan-perubahan yang sesuai seperti tuntutan rakyat. Alasannya adalah kekhawatiran bahwa perubahan-perubahan itu hanya akan menambah kacau keadaan. Kaum Mensheviks dipimpin Karensky lalu menggulingkan kaum Kadet dan memegang pimpinan pemerintahan. Program kaum Mensheviks adalah, pertama-tama, menjunjung kembali kehormatan Rusia yang telah merosot karena kekalahan-kekalahan dalam perang, dan kemudian baru mengadakan perombakan atas sistem pemerintahan dalam negeri.

Bentuk negara diubah menjadi republik, kemudian diadakan serangan besar-besaran terhadap Jerman. Sayangnya, serangan tersebut gagal sama sekali. Rakyat yang jenuh pada peperangan kehilangan kepercayaan pada pemerintahan Mensheviks. Memanfaatkan keadaan ini, kaum Bolsheviks tampil ke muka dan memberi janji-janji kedamaian serta pembagian bahan makanan dan tanah kepada rakyat.

Revolusi Rusia Oktober 1917
Pada waktu pemerintahan dari kaum sosialis kehilangan kepercayaan terhadap rakyat, kaum komunis mendekati rakyat dengan memberikan harapan-harapan. Selanjutnya pemerintahan Rusia dipegang oleh Lenin, serta langsung mengadakan perubahan berupa :
  1. Pemerintah membagi bahan makanan kepada rakyat
  2. Buruh menyita pabrik-pabrik
  3. Tanah dibagi-bagikan kepada petani
  4. Semua utang piutang dari pemerintah Tsar dihapuskan dan bank menjadi monopoli Negara
  5. Diselenggarakan perundingan damai dengan Jerman, yaitu perjanjian perdamaian di Brest Litowsk ( 1918 )

Pada tanggal 10 April 1917, Lenin kembali ke Rusia dari perantauannya ke Jerman, Prancis, Inggris, Austria, dan Swiss sejak tahun 1907. Pada tahun yang sama, Leon Trotsky (Bronstein) tiba di Rusia dari Amerika. Kedua orang ini lalu menjadi motor penggerak kaum Bolsheviks yang berpaham komunis di Rusia.

Ketika kaum Kadet dan Mensheviks bergulat dengan revolusi cara mereka, gerakan bawah tanah kaum Bolsheviks secara diam-diam mempersiapkan revolusinya sendiri. Mereka membentuk pemerintahan sendiri, tentara sendiri (yang disebut Pasukan Merah), dan menyebarkan propaganda anti pemerintah borjuis.

Pada saat pemerintahan Mensheviks kehilangan kepercayaan rakyat, kaum Bolsheviks memanfaatkannya dengan segera merangkul rakyat. Mereka menganjurkan para petani agar membagi-bagikan tanah dan menganjurkan para buruh untuk menyita pabrik-pabrik. Pendekatan ini mendapat dukungan dan simpati dari rakyat. Dimulailah revolusi kedua ala Bolsheviks.

Revolusi kedua ini dimulai dari Petrograd lagi. Tentara dan angkatan laut di Petrograd memihak Lenin, disusul dukungan dari tentara-tentara Difron. Pada tanggal 25 Oktober 1917, pemerintahan Mensheviks digulingkan dan kaum Bolsheviks mengambil alih kekuasaan pemerintahan. Setelah itu, segera diadakan perubahan-perubahan besar.
  1. Diadakan perundingan perdamaian dengan Jerman yang melahirkan perjanjian perdamaian Brest Litovsk (1918).
  2. Segala utang piutang pemerintah Tsar dihapuskan dan bank dimonopoli negara.
  3. Tanah dibagi-bagikan kepada petani dan buruh menyita pabrik-pabrik.
  4. Bahan makanan dikerahkan dan dibagi-bagikan kepada rakyat.
Revolusi yang kedua ini berjalan dan berhasil dengan baik, sehingga kaum Bolsheviks mendapat kedudukan yang kuat.

Akibat-akibat Revolusi Komunis 1917
Revolusi yang dilakukan kaum Bolsheviks membawa akibat sebagai berikut.
  1. Dihapuskannya pemerintahan Tsar yang kolot untuk selamanya. Pemerintahan diubah dengan sistem satu partai (pemerintahan dipegang oleh satu partai). Cobalah bandingkan dengan sistem satu partai di Jerman (Hitler dengan NAZI-nya) dan di Italia (Mussolini dengan fasismenya).
  2. Timbulnya demokrasi Soviet sebagai lawan dari demokrasi liberal. Demokrasi liberal atau parlementer dianggap Lenin kurang demokratis sebab biasanya parlemen diduduki oleh orang-orang dari kelas menengah ke atas, sementara rakyat jelata tidak tahu apaapa. Lenin lebih suka membentuk dewan-dewan rakyat (Soviet) yang mewakili suara masyarakat terbawah. Dewan-dewan rakyat ini kemudian akan memilih di antara mereka untuk menjadi wakil dalam dewan rakyat yang lebih tinggi. Mekanisme yang sama berlanjut hingga ke tingkat paling tinggi.
  3. Modernisasi Rusia maju dengan pesat, terutama dalam bidang industri dan pertanian. Dalam kurun waktu lebih kurang empat puluh tahun, Rusia mulai dapat menyamai negara-negara industri lainnya di Eropa Barat dan Amerika.
  4. Meluasnya komunisme di seluruh dunia. Hingga kini komunisme menjadi faktor kekuatan politik dunia yang perlu diperhitungkan.
Pemerintahan Lenin(1917-1924)

Sejak 1917 pemerintahan Rusia dipegang oleh kaum komunis di bawah pimpinan Lenin. Kemudian pada tahun 1919 Lenin membentuk Komintern (Komunis Internasional) yang bertugas menyebarkan komunisme di seluruh dunia. Pada 1947 Komantern dilebur karena terkesan berbau imperialisme Rusia dan digantikan dengan Kominform (Komunitas Informasi) yang menjadi pusat propaganda komunis di seluruh dunia.

Pada 1922 terbentuk USSR (Union of Soviet Socialist Republic atau Uni Republik Soviet Sosialis) untuk menggantikan FRSSR (Federasi Republik-republik Soviet Sosialis Rusia). Pada 1924 Lenin meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan di dekat Kremlin dalam satu Mausoleum (makam yang indah). Pemimpin Rusia selanjutnya dipegang oleh Stalin hingga tahun 1953. Kemudian dengan munculnya glasnost dan perestroika dari Mikhail Gorbachev tahun 1987, Rusia (Uni Soviet) mulai membuka diri dari pengaruh luar (Barat) . Mikhail Gorbachev memunculkan politik glasnost dan perestroika bertujuan untuk memperkuat sendi-sendi komunisme di Rusia. Pada 1991, Uni Soviet menyatakan membubarkan diri yang diikuti oleh berdirinya Negara-negara baru pecahan Uni Soviet.

3.  Tujuan Revolusi Rusia
4.  Pengaruh Revolusi Rusia terhadap Rusia
5.  Pengaruh Revolusi Rusia terhadap Dunia
6.  Pengaruh Revolusi Rusia terhadap Indonesia
a.       Kemenangan revolusi di rusia disambut antusias oleh seluruh rakyat dunia termasuk Indonesia
b.      Pengaruhnya mendorong terbentuknya ISDV ( Indische Sociaal Democratische Vereeniging ) di Semarang bulan mei 1914
c.       Ajarannya dikembangkan pada pekerja kereta api dan dan serikat islam, dalam 3 bulan gerakan ini memiliki 3000 prajurit yang disebut kaum merah
d.      Terbentuknya komunitas internasional pada tahun 1919
e.       Langkah-langkah pengambilan kebijakan pemerintah sering dipengaruhi oleh langkah PKI
f.        Terbentuknya Partai Komunis Indonesia (PKI)
Dengan adanya paham komunis yang berkembang pada saat pasca Revolusi Rusia menyebabkan munculnya paham komunis di beberapa negara salah satunya di Indonesia, yang menyebabkan terjadinya pemberontakan PKI  pada bulan November,  September 1948 dan Desember 1965 di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar