Revolusi Rusia
1. Latar Belakang
Sebab
Umum :
a.
Pemerintaahan
Tsar (Nicolas II) yang
reaksioner.
Ketika
negara-negara lain mulai mengakui hak-hak politik bagi warga negaranya, Tsar
Nicholas II masih enggan melakukan hal yang sama. Ia memang mengizinkan dibentuknya
Duma (daerah perwakilan rakyat Rusia), namun keberadaannya hanya sandiwara
belaka. Pemilihan anggota Duma dilakukan dengan pura-pura karena pada
praktiknya, anggota Duma adalah orang-orang yang propemerintahan Tsar.
Hasil-hasil rapat dan rekomendasi Duma kepada Tsar tidak pernah dihiraukan. Hal ini menyebabkan terjadinya pemberontakan oleh rakyat Rusia
terhadap pemerintahan Tsar.
b.
Susunan
pemerintahan Tsar yang buruk.
Pemerintahan pada masa Tsar Nicholas II tidak disusun secara rasional,
melainkan atas dasar favoritisme. Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap
untuk pemerintahannya, orang-orang yang dipilihnya untuk jabatan-jabatan
pemerintahan hanyalah orang-orang yang disukainya. Dalam hal ini, Nicholas II
sangat dipengaruhi oleh istrinya, Tsarrina Alexandra. Alexandra sendiri sangat
dipengaruhi oleh seorang biarawan yang menyebut dirinya sebagai utusan Tuhan,
Grigori Rasputin. Alexandra dan Rasputin adalah orang-orang yang sangat kolot
dan benci terhadap segala macam paham baru.
c.
Kesenjangan ekonomi yang tinggi
Adanya
perbedaan kehidupan antara Tsar dan para bangsawan dengan rakyat yang sangat
mencolok. Tsar justru lebih mementingkan kehidupan pribadinya dibanding
rakyatnya yang kini tengah menderita.
d.
Kebijakan tanah
Perubahan
kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya menghasilkan
perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir. Di luar mir,
masih banyak tanah berukuran luas yang menjadi milik para tuan tanah, baik
bangsawan maupun para kulak (petani-petani besar). Tanah-tanah ini dikerjakan
oleh para petani kecil (buruh tani). Para buruh tani ini lalu berusaha menuntut
tanah yang seharusnya menjadi miliknya, karena Tsar bersama para bangsawan
Rusia hidup dalam kemewahan, sedangkan rakyat terutama kaum buruh dan petani
hidup miskin dan menderita.
e.
Adanya aliran-aliran yang
menentang Tsar
Dalam revolusi pada tahun 1905, aliran-aliran yang
menentang Tsar dapat ditindas, tetapi tidak lenyap. Mereka melakukan gerakan
bawah tanah dan mengumpulkan kekuatan sambil menunggu kesempatan untuk kembali
muncul. Aliran-aliran tersebut sebagai berikut.
1. Kaum
liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki
Rusia menjadi kerajaan yang berundang-undang dasar.
2. Kaum
sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis serta pemerintahan yang
modern dan demokratis. Kaum sosialis merupakan anasir yang revolusioner dan
terbagi lagi atas dua aliran: Mensheviks (moderat atau sosial demokrat) dan
Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai komunis). Golongan
Mensheviks dipimpin oleh Georgi Plekhanou yang kemudian digantikan oleh
Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks dipimpin oleh Lenin dan Trotsky.
Sebab
Khusus :
a.
Korban
perang yang besar dan bobroknya birokrasi Rusia
Ketika
melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak mempunyai tujuan
perang yang tertentu. Rusia ikut perang karena terikat dan terseret oleh
perjanjian-perjanjiannya dengan negara-negara lain, terutama yang tergabung
dalam Triple Entente. Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I mendapat
sambutan dingin dari rakyatnya. Peperangan yang tidak didukung oleh rakyat
tentu menghasilkan kekalahan. Kekalahan-kekalahan besar Rusia (pertempuran di
Tannenberg dan di sekitar danau-danau wilayah Masuri) semakin mengecewakan hati
dan melenyapkan kepercayaan rakyat kepada Tsar. Rakyat mulai jemu pada
peperangan dan menginginkan kedamaian.
b.
Bahaya
kelaparan mengancam seluruh negeri
Lima belas
juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan mereka harus dijamin penuh
oleh negara. Sementara, banyaknya orang yang dikirim ke medan perang berakibat
kurangnya tenaga kerja, baik dalam bidang industri maupun pertanian. Macetnya
industri dan pertanian ini menimbulkan bahaya kelaparan sebab kurangnya bahan
makanan. Perekonomian negara pun menjadi kacau balau.
2. Proses Jalannya Revolusi
Revolusi Rusia Tahun 1905
Pada awal abad ke-20, industri dan pertanian di Rusia maju pesat.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintahan Tsar Nicholas II yang senantiasa
memajukan perekonomian dengan jalan memajukan produksi pertanian dan memajukan
industri. Namun, di lain pihak Tsar mengekang kehidupan politik rakyatnya.
Sehingga muncul golongan buruh (proletar) yang menuntuk hak-hak politik rakyat.
Pada tahun 1898, George Plekkhanov mendirikan Partai Solodaritas
Demokrat dengan pogramnya yang moderat, yaitu persamaan dalam hukum,
kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul serta perbaikan nasib buruh dan petani.
Diplomasi ini hendak dicapai dengan cara diplomasi politik dan pemogokan. Akan
tetapi, kelompok radikanl dan partai ini menolak cara diplomasi politik
(indirect action) dan menghendaki cara pemoogokan.
Selain peristiwa-peristiwa diatas, revolusi 1905 juga disebabkan
oleh faktor-faktor lain, adapun penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Keinginan rakyat akan pemerintah liberal
b. Kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan reaksioner dari Tsar
c. Adanya tuntutan perbaikan nasib kaum buruh dan tani
d. Kekalahan Rusia dalam perang Rusia-Jepang ( 1904-1905 ) melemahkan pemerintah Tsar, sehingga kaum revolusioner melakukan pemberontakan
e. Peristiwa Minggu Berdarah
meluapkan semangat revolusioner
Revolusi
Rusia Tahun 1917
Revolusi
Rusia Februari 1917
Revolusi ini dimotori oleh orang-orang Kadet,
Mensheviks, dan Bolsheviks. Tujuannya adalah untuk menggulingkan Tsar. Revolusi
dimulai di Petrograd (sekarang Leningrad) berupa demonstrasi yang menuntut
turunnya Tsar, diikuti oleh pemogokan di perusahaan-perusahaan. Tentara yang
diperintahkan menembaki para pemogok dan demonstran berbalik menembaki
opsir-opsirnya sendiri. Revolusi berdarah pun meletus. Tsar ditawan dan dipaksa
turun takhta.
Usai revolusi, pemerintahan sementera dibentuk. Kaum
Kadet memegang pimpinan. Akan tetapi, kaum Kadet tidak mengadakan
perubahan-perubahan yang sesuai seperti tuntutan rakyat. Alasannya adalah
kekhawatiran bahwa perubahan-perubahan itu hanya akan menambah kacau keadaan.
Kaum Mensheviks dipimpin Karensky lalu menggulingkan kaum Kadet dan memegang
pimpinan pemerintahan. Program kaum Mensheviks adalah, pertama-tama, menjunjung
kembali kehormatan Rusia yang telah merosot karena kekalahan-kekalahan dalam
perang, dan kemudian baru mengadakan perombakan atas sistem pemerintahan dalam
negeri.
Bentuk negara diubah menjadi republik, kemudian
diadakan serangan besar-besaran terhadap Jerman. Sayangnya, serangan tersebut
gagal sama sekali. Rakyat yang jenuh pada peperangan kehilangan kepercayaan
pada pemerintahan Mensheviks. Memanfaatkan keadaan ini, kaum Bolsheviks tampil
ke muka dan memberi janji-janji kedamaian serta pembagian bahan makanan dan
tanah kepada rakyat.
Revolusi
Rusia Oktober 1917
Pada waktu pemerintahan dari kaum sosialis kehilangan kepercayaan
terhadap rakyat, kaum komunis mendekati rakyat dengan memberikan harapan-harapan. Selanjutnya pemerintahan Rusia
dipegang oleh Lenin, serta langsung mengadakan perubahan berupa :
- Pemerintah membagi bahan makanan kepada rakyat
- Buruh menyita pabrik-pabrik
- Tanah dibagi-bagikan kepada petani
- Semua utang piutang dari pemerintah Tsar dihapuskan dan bank menjadi monopoli Negara
- Diselenggarakan perundingan damai dengan Jerman, yaitu perjanjian perdamaian di Brest Litowsk ( 1918 )
Pada tanggal 10 April 1917, Lenin kembali ke Rusia
dari perantauannya ke Jerman, Prancis, Inggris, Austria, dan Swiss sejak tahun
1907. Pada tahun yang sama, Leon Trotsky (Bronstein) tiba di Rusia dari
Amerika. Kedua orang ini lalu menjadi motor penggerak kaum Bolsheviks yang
berpaham komunis di Rusia.
Ketika kaum Kadet dan Mensheviks bergulat dengan
revolusi cara mereka, gerakan bawah tanah kaum Bolsheviks secara diam-diam
mempersiapkan revolusinya sendiri. Mereka membentuk pemerintahan sendiri,
tentara sendiri (yang disebut Pasukan Merah), dan menyebarkan propaganda anti
pemerintah borjuis.
Pada saat pemerintahan Mensheviks kehilangan
kepercayaan rakyat, kaum Bolsheviks memanfaatkannya dengan segera merangkul
rakyat. Mereka menganjurkan para petani agar membagi-bagikan tanah dan
menganjurkan para buruh untuk menyita pabrik-pabrik. Pendekatan ini mendapat
dukungan dan simpati dari rakyat. Dimulailah revolusi kedua ala Bolsheviks.
Revolusi kedua ini dimulai dari Petrograd lagi.
Tentara dan angkatan laut di Petrograd memihak Lenin, disusul dukungan dari
tentara-tentara Difron. Pada tanggal 25 Oktober 1917, pemerintahan Mensheviks
digulingkan dan kaum Bolsheviks mengambil alih kekuasaan pemerintahan. Setelah
itu, segera diadakan perubahan-perubahan besar.
- Diadakan perundingan perdamaian dengan Jerman yang melahirkan perjanjian perdamaian Brest Litovsk (1918).
- Segala utang piutang pemerintah Tsar dihapuskan dan bank dimonopoli negara.
- Tanah dibagi-bagikan kepada petani dan buruh menyita pabrik-pabrik.
- Bahan makanan dikerahkan dan dibagi-bagikan kepada rakyat.
Revolusi yang kedua ini berjalan dan berhasil dengan
baik, sehingga kaum Bolsheviks mendapat kedudukan yang kuat.
Akibat-akibat Revolusi Komunis 1917
Revolusi yang dilakukan kaum Bolsheviks membawa akibat sebagai berikut.
Akibat-akibat Revolusi Komunis 1917
Revolusi yang dilakukan kaum Bolsheviks membawa akibat sebagai berikut.
- Dihapuskannya pemerintahan Tsar yang kolot untuk selamanya. Pemerintahan diubah dengan sistem satu partai (pemerintahan dipegang oleh satu partai). Cobalah bandingkan dengan sistem satu partai di Jerman (Hitler dengan NAZI-nya) dan di Italia (Mussolini dengan fasismenya).
- Timbulnya demokrasi Soviet sebagai lawan dari demokrasi liberal. Demokrasi liberal atau parlementer dianggap Lenin kurang demokratis sebab biasanya parlemen diduduki oleh orang-orang dari kelas menengah ke atas, sementara rakyat jelata tidak tahu apaapa. Lenin lebih suka membentuk dewan-dewan rakyat (Soviet) yang mewakili suara masyarakat terbawah. Dewan-dewan rakyat ini kemudian akan memilih di antara mereka untuk menjadi wakil dalam dewan rakyat yang lebih tinggi. Mekanisme yang sama berlanjut hingga ke tingkat paling tinggi.
- Modernisasi Rusia maju dengan pesat, terutama dalam bidang industri dan pertanian. Dalam kurun waktu lebih kurang empat puluh tahun, Rusia mulai dapat menyamai negara-negara industri lainnya di Eropa Barat dan Amerika.
- Meluasnya komunisme di seluruh dunia. Hingga kini komunisme menjadi faktor kekuatan politik dunia yang perlu diperhitungkan.
Pemerintahan Lenin(1917-1924)
Sejak 1917 pemerintahan Rusia dipegang oleh
kaum komunis di bawah pimpinan Lenin. Kemudian pada tahun 1919 Lenin membentuk
Komintern (Komunis Internasional) yang bertugas menyebarkan komunisme di
seluruh dunia. Pada 1947 Komantern
dilebur karena terkesan berbau imperialisme Rusia dan digantikan dengan
Kominform (Komunitas Informasi) yang menjadi pusat propaganda komunis di
seluruh dunia.
Pada 1922 terbentuk USSR (Union of Soviet
Socialist Republic atau Uni Republik Soviet Sosialis) untuk menggantikan FRSSR (Federasi
Republik-republik Soviet Sosialis Rusia). Pada 1924 Lenin meninggal dunia. Jenazahnya
dimakamkan di dekat Kremlin dalam satu Mausoleum (makam yang indah). Pemimpin
Rusia selanjutnya dipegang oleh Stalin hingga tahun 1953. Kemudian dengan
munculnya glasnost dan perestroika dari Mikhail Gorbachev tahun 1987, Rusia (Uni
Soviet) mulai membuka diri dari pengaruh luar (Barat) . Mikhail Gorbachev
memunculkan politik glasnost dan perestroika bertujuan untuk memperkuat
sendi-sendi komunisme di Rusia. Pada
1991, Uni Soviet menyatakan membubarkan diri yang diikuti oleh berdirinya
Negara-negara baru pecahan Uni Soviet.
3. Tujuan Revolusi Rusia
4. Pengaruh Revolusi Rusia terhadap Rusia
5. Pengaruh Revolusi Rusia terhadap Dunia
6. Pengaruh Revolusi Rusia terhadap Indonesia
a.
Kemenangan revolusi di rusia disambut antusias oleh seluruh rakyat dunia
termasuk Indonesia
b.
Pengaruhnya mendorong terbentuknya ISDV ( Indische Sociaal Democratische
Vereeniging ) di Semarang bulan mei 1914
c.
Ajarannya dikembangkan pada pekerja kereta api dan dan serikat islam,
dalam 3 bulan gerakan
ini memiliki 3000 prajurit yang disebut kaum merah
d.
Terbentuknya komunitas internasional pada tahun 1919
e.
Langkah-langkah pengambilan kebijakan pemerintah sering dipengaruhi oleh
langkah PKI
f.
Terbentuknya Partai Komunis Indonesia (PKI)
Dengan adanya paham komunis yang berkembang
pada saat pasca Revolusi Rusia menyebabkan munculnya paham komunis di beberapa
negara salah satunya di Indonesia, yang menyebabkan terjadinya pemberontakan
PKI pada bulan November, September 1948 dan Desember 1965 di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar